Jumat, 20 Februari 2009

Kerusakan Lingkungan

  1. Tuhan telah memberi kepada manusia hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatunya pada awal penciptaan. Manusia telah diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia dan sempurna, Tuhan melengkapi manusia dengan cipta, rasa, dan karsa. Cipta berarti kemampuan untuk membuat sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. Rasa membuat manusia dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk. Dengan karsanya, manusia mempunyai kehendak untuk melakukan sesuatu.Tuhan memberi manusia tugas untuk menjaga ciptaan-Nya disamping anugerah untuk memanfaatkan kekayaan alam yang telah diberikan.

Namun semakin lama manusia semakin terlena dengan segala kekayaan alam yang telah Tuhan berikan. Sehingga manusia memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi tanpa memperhatikan dampak yang terjadi akibat penggunaan yang kurang memperhatikan aspek kerusakan lingkungan. Kita bisa melihat banyak sekali manusia yang lupa akan tugas dan tanggungjawabnya dalam menjaga lingkungan. Hal ini bisa kita lihat melalui banyaknya kerusakan yang terjadi pada lingkungan di sekitar kita.

Sebagai contoh : manusia membuka pemukiman baru dengan membuka hutan, ia tidak memperhatikan nasib makhluk hidup yang ada di dalamnya. Contoh lain dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi manusia banyak membangun pabrik-pabrik yang mengemisikan polusi udara dalam jumlah besar. Selama bertahun-tahun lamanya manusia menggunakan sumber daya alam dengan tidak bijaksana sehingga banyak kerusakan lingkunan yang ditimbulkan.

Salah satunya adalah dengan emisi gas rumah kaca yang begitu besar menyebabkan suhu di bumi meningkat dengan signifikan. Apabila suhu di bumi meningkat maka akan terjadi perubahan pada ekosistem teruta es di kutub yang akan mencair. Pencairan es di kutub akan menimbulkan permukaan air yang meningkat setiap tahunnya. Apabila tidak segera di tangani maka akan berakibat buruk di masa depan.

Beberapa akibat kerusakan lingkungan juga terjadi akibat polusi baik udara, perairan, darat, dll. Hal ini dapat mengancam kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia. Namun tentunya sebagai makhluk yang dapat berpikir maka sudah saatnya kita harus mengatasi masalah ini. Kerusakan lingkungan yang terjadi mulai banyak disadari dan muncul berbagai upaya dan daya dalam mengurangi dampak dari polusi. Sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengembalikan lingkungan yang telah Tuhan berikan.

Upaya yang dapat kita lakukan antara lain dengan mereboisasi hutan, mengolah limbah sebelum dibuang,tidak membuang sampah di sungai, tidak membangun rumah di bantaran sungai, dan melakukan uji emisi bahan bakar. Namun untuk melaksanakan semua ini dibutuhkan kesadaran tinggi dari masyarakat. Seperti yang kita lihat banyak orang yang masih membuang sampah di sungai, menebang hutan secara liar, dan mengeruk sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak pada lingkungan hidup. Sikap egois/ mementingkan kepentingan sendiri dan motif untuk menumpuk pundi-pundi kekayaan membuat manusia gelap mata dalam mengeksplorasi kekayaan alam.

Walau pemerintah sudah mengupayakan berbagai hal untuk melestarikan lingkungan, namun kesadaran masyarakat sekali lagi yang menjadi kendala dalam pelaksanaan perbaikan lingkungan. Laama-kelamaan hal ini membuat pemerintah kurang memperhatikan lingkungan sehingga lingkungan di sekitar kita semakin rusak. Namun sudah seharusnya pemerintah kembali turun tangan dalam membuat peraturan mengenai pemanfaatan lingkungan. Undang-undang harus memberi sanksi yang tegas dan nyata bagi setiap pelanggar dan juga pengawasan yang berkesinambungan. Apabila semua ini dapat dipenuhi maka bukan mustahil bagi kita untuk mengembalikan lingkungan kita ini.

Tuhan memberikan alam semesta ini kepada manusia untuk dipergunakan demo kelangsungan hidup. Sesuai denagn yang tertulis di kitab kejadian, segala sesuatu yang di ciptakan Tuhan begitu sempurna dan baik adanya. Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini beserta isinya selama 6 hari dengan sangat hati-hati dan teliti serta penuh perhitungan. Manusia sendiri diciptakan-Nya pada hari terakhir setelah dunia, hewan, dan tumbuhan sudah ada di ala mini. Kepada manusia, Allah berfirman untuk berkuasa atas makhluk ciptaan lain, beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi.

Tuhan memberi kepercayaan yang begitu besar kepada manusia sebagai makhluk ciptaannya yang paling sempurna untuk menguasai dunia ini. Sebagai tanggung jawab atas kepercayaan yang telah Ia berikan, maka sudah sepatutnya dan sepantasnyalah kita harus merawat dan melestarikan alam semesta ini. Kita, sebagai umat manusia telah diijinkan untuk memanfaatkan alam beserta isinya, namun kita juga harus menjaga alam. Dengan kata lain, apabila kita menjaga alam maka alam juga akan menjaga kita, Oleh sebab itu, kita tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa memperhatikan kelestariannya.

Pada awalnya manusia sangat menghargai dan bergantung kepada alam. Namun manusia tidak dapat luput dari keegoisan dan keserakahan. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia semakin terlena dengan menikmati alam sehingga tanpa disadari manusia menjadi salah satu penyebab kerusakan alam. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya orang yang mengeksploitasi kekayaan alam tanpa batas. Mereka tidak memperhatikan kelangsungan/ kelestarian sumber daya alam (SDA) untuk anak cucunya dan juga untuk hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Hal ini menybabkan alam mulai rusak akibat ulah manusia yang melnggar kepercayaan yang telah Tuhan berikan. Alam yang rusak menjadi murka, alam tak lagi dapat menjadi pelindung bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan ketika alam menjadi tidak bersahabat itulah bencana dimulai. Saat ini dapat kita lihat bermunculan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kerusakan sumber air, dan lain-lainnya. Tidak semua sumber daya alam dapat diperbarui, sehingga banyak manusia yang menjadi kekurangan sumber daya alam yang tak dapt diperbarui.

Tak hanya itu, di beberapa daerah bahkan sulit mendapat sumber daya alam yang dapat diperbarui. Hal ini dapat dilihat adanya kekurangan air bersih di berbagai daerah, penyakit busung lapar, dan lain-lainnya. Adapun karena banyak lingkungan tempat tinggal yang kurang memadahi menyebabkan terjadi penyakit muntaber, diare, dan wabah lainnya.

Sekarang ini, masih banyak orang yang belum menyadari dampak kerusakan lingkungan. Mereka masih mengeksploitasi alam tanpa batas. Walau sudah ada peraturan yang mengikat mereka unyuk tidak melakukan eksploitasi alam dengan berbagai tindakan yang sangat tidak terpuji seperti : pencurian kayu, penyelundupan (illegal logging), dan lain-lainnya. Hal ini timbul karena kurangnya wawasan dan rasa kepedulian terhadap alam, serta kurangnya rasa keimanan untuk menjaga ciptaan Tuhan. Tindakan orang yang seperti inilah yang akan menghancurkan dan merusak ciptaan Tuhan.

Namun, dapat kita lihat di sisi lainmulai banyak pula orang-orang yang sadar akan pentingnya peranan alam dalam kehidupan kita. Sekarang ini banyak bermunculan berbagai gerakan pencinta lingkungan yang menyerukan pelestarian lingkungan. Mereka banyak memberi ceramah yang menentang pengrusakan alam dan menyadarkan kita betapa pentingnya lingkungan. Namun walau sekarang ini berita-berita/ artikel-artikel tentang lingkungan hidup sudah sering kita lihat namun masih saja banyak orang yang terus mengeksploitasi alam dengan keegoisan dan keserakahan diri.

Oleh sebab itu perlu dilakukan berbagai upaya sebagai berikut :

1. Pembuatan peraturan tentang lingkungan hidup yang memiliki sanksi tegas dan nyata.

2. Melakukan reboisasi hutan yang telah gundul

3. Melakukan sistem tebang pilih agar tidak terjadi penggundulan hutan dan juga secara tidak langsung mencegah terjadinya kebakaran hutan.

4. Membangun hutan lindung untuk menjaga ketersediaan mata air dan oksigen

5. Pengolahan limbah pabrik sebelum di buang

6. Daur ulang materi (recycle) dan penggunaan kembali (reuse)

7. Membudayakan hidup bersih dan sehat

8. Adanya penyuluhan dari pemerintah tentang pentingnya lingkungan hidup